pagi itu matahari sudah nampak di tengah permukaan bumi. aku masih sibuk membereskan sisa mainan adek ku yang tergeletak di lantai atas . kulihat dari jendela atas ada sesosok tamu yang tak ku kenal. dia begitu ramah kepada mamaku, mamaku berteriak keras memanggilku agar ku menemuinya. karena aku tak segera unjung ke bawah, mamaku menemuiku dan berkata .
' ayo cepet mandi sana, pakai baju yang rapi.'
'ada siapa sih ma '? tanyaku penuh penasaran
' dokter itu loh ,yang pernah mama ceritakan .'
dengan mencoba mengingat ingat aku berjalan malas ke kamar mandi
setelah berdandan rapi aku segera ke lantai bawah .
' siapa yaa ?' batinku bertanya
aku berbisik kecil dengan mama ku, 'maa, sapa sih ini ?'
'owalah adek ini to yang namanya chacha' dengan lantang dia menyebutkan namaku.
' mau ngelanjutin kuliah dimana mbak ?' tanya nya dengan nada sok akrab.
'eh.pinginnya di UNAIR sih mas .' jawabku kikuk
mama ku pun bercerita bahwa sosok yang baru ku kenal ini adalah lulusan universitas bergengsi di Indonesia. yaitu Kedokteran Universitas Airlangga. sedikit kagum aku memandangnya , waaah seorang dokter, dan dia gak jelek jelek amat sih, malah ganteng menurutku. wajahnya mulus berseri tanpa jerawat. garis ketegasannya sungguh menawan.
' wah, pilihan yang bagus mbak. saya akan membantu sebisa mungkin agar bisa masuk ke Unair. saya kenal dengan orang dalam kok mbak' katanya membangunkan lamunanku.
aku sebenarnya risih melihat diberbahasa baku, ' mas, panggil nya aku kamu aja deh, aku kurang terbiasa berbicara bahasa baku' sela ku di tengah percakapannya.
setelah banyak aku dan dia berbincang mengenai pengalamannya kuliah, aku pun merasa nyaman berbicara keluhku tentang masa depanku.
' wah cocok ini' tiba tiba tante ku mengagetkan.'
ah bisa aja tante'
' apaan si tante ini' gerutuku.
'jadiin menantu aja' kata tante ku ke mama ku sambil berlalu.
' ada ada aja . aku kan masih kecil masak mau dinikahkan' belaku
' ya nikahnya kan gak sekarang lah nak, masih 5-6 tahun lagi. ini masa TA'ARUF dulu' mama menjelaskan
Aku kaget bukan main, aku penasaran. apa sih yang mama dan tante ku maksudkan? harus bagaimanakah aku ? dia pun terlihat senang akan kebingunganku.
' aku S2 dapat beasiswa ke PARIS,hanya setahun kok, mau ikutan ?'
' maksud mas apa ? aku kan masih kelas XII SMA'
' ya biar kau selalu deket aja, disana kan kamu bisa sekolah di academy' tutur nya enteng
'enggak deh mas, aku mau ngelulusin SMA dulu baru' tegas ku
' iya sampai kapanpun aku kan menunggu kok dek'
Rasanya deg deg an dia berkata seperti itu, tapi juga kaget setengah mati . sepotong percakapan itu terus mengusik dalam pikiranku, bagaimana dia tahu apa yang aku inginkan, tahu apa yang aku rasakan.sejak itu aku terobsesi dengan semua yang bertittle PARIS, aku ingin kembali menoreh cerita , kembali dia mngusik hatiku. dia seorang pria, sederhana saja. sedetik saja sudah membuat aku kagum. Senyumnya menyimpan banyak tanda tanya, tatapannya mengganggu laju kerja otak, dan gerak-geriknya memaksaku agar tidak melewati setiap inci perpindahannya. Entah rasa apa yang mucul dalam waktu sedetik itu. setahuku, aku kagum sama dokter itu. walau tak terkenal jauh :)
0 komentar:
Posting Komentar